BATU-BATU MARIORIAWA ANTARA MITOS DAN FAKTA
“Batu-Batu” sebuah kota kecil yang berbau Kota Metropolis dan merupakan kampong halaman para leluluhur raja-raja Soppeng yang berada di daerah tepian Danau Tempe, Batu-Batu dalam priode sejarah dikenal dengan berbagai nama diantaranya Marioriawa Attangsalo, Tanete Marioriawa dan Terakhir adalah “Batu-Batu" Pada tahun 1556-1560 daerah ini bernama Marioattangsalo merujuk kepada nama istri Datu Sultadde BolongngE (La’de MabolongngE) Raja Soppeng X memperistrikan We Temmabu-leng MalotongngE Datu (Ratu) Marioriawa Attang Salo, suatu kenyataan bahwa Maroriawa dalam periode sejarah raja pertamanya dipimpin oleh seorang Ratu atau raja Perempuan. Perubahan nama Tanete Marioriawa tercantum sejarah menyebaran Islam di Ajang Tappareng oleh Kerjaan Gowa dimana dilukiskan bahwa ” Dua bulan setelah penyerangan itu, pasukan Gowa beserta segenap sekutunya menyerbu pusat pertahanan pasukan Soppeng di Tanete Mario riawa. Kali ini, Pasukan Soppeng tidak mendapat bantuan dari Pasukan Wajo dan